Widget Recent Post No.

Breaking

Post Top Ad

9/13/2017

Fungsi Advokasi dalam Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling semakin populer dikenal oleh masyarakat, khususnya di sekolah. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari program bimbingan dan konseling di sekolah. Para siswa yang berbakat memerlukan bimbingan untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga akan menjadi pribadi yang unggul, secara akademis dan akhlak. Ada juga sebagian siswa yang membutuhkan konseling karena banyak menghadapi problema yang dapat mengganggu eksistensi dan proses dalam belajar.

DAFTAR ARTIKEL TENTANG ADVOKASI 

Judul Artikel
Kategori
Artikata/Pengertian

Testimoni, Advokasi, strategi, mahasiswa

Fungsi, advokasi, bimingan, konseling

Advokasi, orasi, penting, materi, contoh

Universitas, Mahasiswa, Mulawarman

Teknik, strategi, advokasi,

Pengertian, advokasi, para ahli

Pariwisata, Halal, Bunga, Advokasi, contoh, materi, Bank



Pelanggaran terhadap peraturan sekolah juga memerlukan konseling agar sikap pelanggaran terhadap peraturan dapat dikurangi, sehingga akan terbentuknya kedisiplinan siswa yang tinggi. Tawuran antar pelajar, pemakaian obat-obatan terlarang, video porno, seharusnya juga menjadi perhatian yang besar dari tenaga BK di sekolahan. Ada banyak sekali fungsi bimbingan dan konseling di sekolah, fungsi satu berkaitan erat dengan fungsi yang lainnya. Seseorang yang sudah bekerja pun membutuhkan fungsi BK untuk lebih mengembangkan segala potensinya dalam bekerja, dan pengembangan karirnya sesuai dengan harapan yang diinginkan.  Dengan melalui proses konseling, klien akan dapat menghadapi dan menyelesaikan segala macam masalah yang dapat menghancurkan karir/pekerjaan.


Pengembangan bakat, minat dan hobi dapat diketahui dengan mengadakan tes, baik dalam bentuk tes verbal (kata-kata) dan dalam bentuk tes gambar. Dalam fungsi bimbingan dan konseling juga membantu pemilihan yang tepat terhadap jurusan yang akan diambil oleh peserta didik. Adapun masalah yang akan dibahas disini tentang fungsi bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut : Fungsi pencegahan (preventif), Fungsi pemahaman, Fungsi pengentasan, Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, Fungsi penyaluran, Fungsi penyesuaian, Fungsi adaptasi, Fungsi perbaikan, Fungsi fasilitasi, Fungsi Penyembuhan dan Fungsi Advokasi,

2.      Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Pelayanan Konseling?

2.      Apa saja Fungsi-fungsi yang terdapat dalam Pelayanan Konseling?


PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pelayanan Konseling

Layanan konseling adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada individu, yang mana pelaksanaan layanan konseling ini harus prosfesional,oleh karena itu konselor harus mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai dan terlebih, sehingga dalam pelaksanaan melaksanakan pelayanan
benar-benar profesional. Semua ini untuk menghindari terjadinya layanan yang tidak tepat, dan apabila konselor menemukan permasalahan yang mana diluar bidangnya maka seorang konselor hendaknya mengalihkan tangan kasus kepada yang lebih berwenang, hal ini sudah dijelaskan pada asas-asas bimbingan dan konseling[1].

Arti atau manfaat layanan konseling hendaknya dapat dirasakan oleh individu ketika masih dibimbing maupun diluar setelah mendapat bimbingan, sehingga keharmonisan konselor dan individu dapat terjaga dan konselor hanyalah membantu individu dalam memecahkan masalahnya yang membuat keputusan tetap individu itu sendiri. Layanan konseling adalah suatu layanan bantuan yang diberikan kepada individu, guna yang mana digunakan dalam menyelesaikan permasalahan‑permasalahan individu tentunya dengan tujuh ragam layanan konseling[2].

Jadi layanan konseling dapat diartikan sebagai layanan dan konseling yang mana bertujuan membantu individu untuk mengembangkan tingkah laku yang efektif sehingga mampu meningkatkan ketrampilan-ketrampilan, bakat dan minat yang ada dalam diri individu. Perlu diketahui, layanan konseling ini disajikan secara sistematis bagi seluruh siswa.


Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa layanan  konseling merupkan alat yang digunakan dalam membantu mengubah individu atau kelompok yang mengalami penyimpangan perilaku agar menjadi berperilaku yang baik.

B.     Fungsi-fungsi yang terdapat di Pelayanan Konseling.


1.      Fungsi Pencegahan (Preventif)

Fungsi pencegahan adalah fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi tercegahnya atau terhindarnya konseli atau kelompok konseli dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dalam proses perkembangannya.[3]
Upaya pencegahan yang dilakukan oleh konselor[4], yaitu:
  • a.Mendorong perbaikan lingkungan yang akanberdampak negative terhadap individu yangbersangkutan.
  • b.Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien.
  • c.Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan serta kehidupannya.
  • d.Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikan resiko yang besar, dan melakukan sesuatuyang akan memberikan manfaat.
  • e.Menggalang dukungan kelompk terhadap individu yang bersangkutan.
Secara operasional konselor perlu menampilkan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi pencegahan. Kegiatannya antara lain dapat berupa program-program nyata. Secara garis besar program-program tersebut dikembangkan, disusun dan diselenggarakan melalui tahap-tahap[5]:
  • 1.Identifiksasi permasalahan yang mungkin timbul
  • 2.Mengidentifikasi dan menganalisis sumber-sumber penyebab timbulnya masalah-masalah
  • 3.Mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat membantu pencegahan masalah tersebut
  • 4.Menyusun rencana program pencegahan
  • 5.Pelaksanaan dan monitoring
  • 6.Evaluasi dan laporan
Fungsi pencegahan dalam pelaksanaannya bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting. Dalam dunia kesehatan mental “pencegahan” didefinisikan sebagai upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana, lingkungan yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian itu benar-benar terjadi Lingkungan merupakan hal yang penting, karena lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap individu.

Lingkungan yang mendukung harus dipelihara dan dikembangkan. Sedangkan lingkungan yang sekiranya dapat menimbulkan pengaruh yang negatif harus diubah, sehingga hal yang diperkirakan tidak dapat menjadi kenyataan. Ruang kelas yang gelap dan kotor, pekarangan sekolah yang sempit, sarana belajar yang kurang memadai, hubungan guru murid yang kurang serasi, semuanya akan menimbulkan kerugian-kerugian bagi siswa itu sendiri.

Pencegahan di sini juga bisa berarti menahan atau menghindarkan dari bahaya yang akan timbul dari sesuatu yang bersifat negatif. Layanan bimbingan bisa berfungsi pencegahan, yang artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bentuk kegiatannya bisa berupa orientasi, bimbingan karir, inventarisasi data. Bentuk orientasi yang biasa dilakukan adalah untuk memberikan pencegahan terhadap sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya diadakan orientasi tentang bahayanya narkoba, itu dimaksudkan dengan adanya pengetahuan tentang berbagai jenis narkoba serta bahayanya bagi tubuh kita apabila dikonsumsi, maka akan mencegah pemakaian narkoba di kalangan pelajar.

Dengan adanya pengarahan dari tenaga BK di sekolahan para siswa akan lebih terarah dalam setiap tindakan, sehingga akan mencegah dari kerusakan dan bentuk gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya fungsi pencegahan yang baik, maka perkembangan potensi akan menjadi lebih baik. Peningkatan kemampuan khusus individu diperlukan untuk memperkuat perkembangan dan kehidupannya. Ketrampilan pemecahan masalah, ketrampilan belajar dengan berbagai aspeknya, ketrampilan berkomunikasi dan hubungan sosial, pengaturan pemasukan pengeluaran uang merupakan beberapa contoh kemampuan yang perlu ditingkatkan pada individu.

2.      Fungsi Pemahaman

Fungsi Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif[6].
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa. Pemahaman ini mencakup[7]:
  • a.    Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru dan guru pembimbing.
  • b.   Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing.
  • c.    Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk di dalamnya informasi pendidikan, jabatan, pekerjaan, dan atau karir, dan informasi budaya/nilai-nilai), terutama oleh siswa.
  • Fokus utama pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu klien dengan berbagai permasalahannya, dan dengan tujuan-tujuan konseling. Berkenaan dengan kedua hal tersebut, pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri, dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta pemahaman tentang lingkungan klien oleh klien.

Pemahaman masalah oleh individu sendiri merupakan modal dasar bagi pemecahan masalah tersebut, apabila pemahaman masalah telah tercapai, agaknya pelayanan bimbingan dan konseling telah menjalankan fungsi pemahaman dengan baik. Pemahaman masalah siswa sama bergunanya dengan pemahaman tentang individu pada umumnya oleh orang tua dan guru sebagaimana telah dijelaskan di atas, yaitu untuk kepentingan berkenaan dengan perhatian dan pelayanan orang tua terhadap anak, dan pengajaran oleh guru terhadap siswa. Para siswa perlu memahami dengan baik lingkungan sekolah, dan juga perlu diberi kesempatan untuk memahami berbagai informasi yang berguna berkenaan dengan pendidikan yang sekarang dijalaninya dengan pendidikan jenjang selanjutnya dan yang berhubungan dengan pekerjaannya di kemudian hari.

3.      Fungsi Pengentasan

Fungsi pengentasan adalah Istilah fungsi pengentasan ini dipakai sebagai pengganti istilah fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dengan arti pengobatan atau penyembuhan. Tidak dipakainya istilah tersebut karena istilah itu berorientasi bahwa peserta didik adalah orang yang “sakit” serta untuk mengganti istilah “fungsi perbaikan” yang berkonotasi bahwa peserta didik yang dibimbing adalah orang “tidak baik atau rusak”[8].

Melalui fungsi pelayanan ini akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya maupun bentuknya. Pelayanan dan pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan ini dapat bersifat konseling perorangan ataupun konseling kelompok.

Fungsi pengentasan berarti juga fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik. Jika fungsi pencegahan dan pemahaman sudah dilaksanakan, namun siswa yang bersangkutan masih mengalami masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi pengentasan dan layanan bimbingan dan konseling berusaha untuk memecahkan masala-masalah yang dihadapi siswa.

Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan masalah yang dihadapi, baik dalam bentuk jenisnya, sifatnya maupun bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat bersifat perorangan atau kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan, melalui perantara orang lain misalnya orang tua, ataupun melalui pengubahan lingkungan[9].

Jadi, dalam pelaksanaan fungsi pengentasan bimbingan dan konseling menganggap bahwa orang yang mengalami masalah itu berada dalam keadaan yang tidak mengenakkan, sehingga harus diangkat dan dientaskan dari keadaan tersebut.

Langkah-Langkah Pengentasan Masalah

Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara perorangan, sebab setiap masalah adalah unik. Masalah-masalah yang diderita oleh individu-individu yang berbeda tidak boleh disamaratakan. Dengan demikian penanganannya pun harus secara unik disesuaikan terhadap kondisi masing-masing masalah itu. Untuk itu konselor perlu memilik ketersediaan berbagaibahan masalah yang beraneka ragam itu.

Pengentasan Masalah Berdasarkan Teori Konseling

Masing-masing teori konseling itu dilengkapi dengan teori tentang kepribadian individu, perkembangan tingkah laku individu yang dianggap sebagai masalah, tujuan konseling serta proses dan teknik-teknik khusus konseling. Tujuan teori-teori konseling tersebut tidak lain adalah mengentaskan masalah yang diderita oleh klien dengan cara yang paling tepat, cermat dan cepat. Meskipun tujuan umumnya sama, namun dari segi teori prinsip-prinsip dan unsur-unsur teknik operasional rasional masing-masing teori konseling itu tidak sama, bahkan ada yang bertolak belakang[10].

4.      Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan


Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini. Intelegensi yang tinggi, bakat yang istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif, sikap dan kebiasaan yang telah terbina dalam bertindak dan bertingkah laku sehari-hari, cita-cita yang tinggi dan cukup realistic, kesehatan dan kebugaran jasmani, hubungan sosial yang harmonis dan dinamis, dan berbagai aspek positiflainnya dari individu perlu dipertahankan dan dipelihara. Pemeliharaan yang baik bukanlah sekedar mempertahankan agar hal-hal yang dimaksudkan tetap utuh, tidak rusak dan tetap dalam keadaan semula, melainkan juga mengusahakan agar bertambah baik, kalau dapat lebih indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai tambah dari pada waktu-waktu sebelumnya. Pemeliharaan yang demikian itu adalah pemeliharan yang membangun, pemeliharaan yang memperkembangkan. Oleh karena itu, fungsi pemeliharaan dan fungsi pengembangan tidak dapat dipisahkan[11].

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengetahuan, kegiatan dan program. Misalnya disekolah, bentuk dan ukuran meja/kursi murid disesuaikan dengan ukuran tubuh serta sikap tubuh yang diharapkan. Ventilasi, suhu, bentuk dan susunan ruang kelas diusahakan agar mereka berada diruang itu merasa nyaman, betah dapat melakukan kegiatan dengan tenang dan sepenuhnya kemampuan. Pengaturan, kegiatan dan program-program lain yang mengacu kepada fungsi bimbingan dan konselingtersebut dapat disusun dan kembangkan dalam jenis dan jumlah yang bervariasi dengan kemungkinan yang tidak terbatas[12].

Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pemeliharaan dan pengembangan, artinya layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam emngembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap, terpelihara dan terkembangankannya berbagai potensi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian diharapkan agar siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.

5.      Fungsi Penyaluran


Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan[13]. Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya didalam maupun diluar lembaga pendidikan[14].

Dalam fungsi penyaluran, siswa dibimbing agar mendapatkan kesempatan penyaluran kepribadian, bakar, minat, hobi yang dimiliki, sehingga dapat dikembangkan. Dalam fungsi ini, layanan yang dapat dibentuk misalnya menyusun program belajar, pengembangan bakat dan minat, serta perencanaan kariernya[15].

Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali masing-masing peserta didik secara perorangan, selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.


6.      Fungsi Penyesuaian


Dalam fungsi ini, layanan bimbingan adalah terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, timbul kesesuaian antara pribadi siswa dan sekolah. Kegiatan dalam layanan fungsi ini dapat berupa orientasi sekolah dan kegiatan-kegiatan kelompok. Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif[16].
Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya (terutama lingkungan sekolah dan madrasah bagi para peserta didik).

7.      Fungsi Adaptasi


Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.

Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli[17].

Dalam hal ini konselor menyesuaikan materi dan yang lainnya dengan kemampuan yang dimiliki oleh konseli, agar konseli dapat dengan mudah memahami dan mengerti saat proses konseling itu terjadi. Dalam menyampaikan materi, konselor pasti membutuhkan metode yang sesuai dengan konseli, oleh karena itu fungsi konseling sebagai fungsi adaptasi.


8.      Fungsi Perbaikan

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik. Bantuan yang diberikan tergantung kepada masalah yang dihadapi peserta didik[18].

Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif[19].

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi konseling sebagai fungsi perbaikan adalah untuk memperbaiki kesalahan konseli dimasa lalunya untuk menjadi yang lebih baik. Sebagai konselor, kita harus memberikan perlakuan yang sesuai dengan konseli, agar konseli merasa dapat terbantu dengan adanya proses konseling agar konseli dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

9.      Fungsi Fasilitasi


Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli[20].
Konselor dalam hal berfungsi sebagai fasilitasi adalah mampu memberikan kemudahan agar konseli dapat memecahkan masalahnya dan mampu mencapai perkembangan yang optimal. Fungsi fasilitasi berarti memenuhi segala kebutuhan yang diinginkan oleh konseli agar dapat memecahkan masalah yang dialami oleh konseling



10.  Fungsi Penyembuhan


Fungsi penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah baik yang menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier[21].

Fungsi ini juga harus dilakukan sehingga permasalahan yang ada dapat dihilangkan dan tidak terulang lagi, memang tidak mudah menyembuhkan sesuatu yang telah terjadi apalagi telah mendarah daging itu perlu penyembuhan yang sangat lama. Dan ada juga penyembuhan yang sangat singkat karena permasalahannya bisa diatasi hanya beberapa hari seperti permasalahan.

Contoh:
Andi seorang siswa SD berkelahi dengan temannya, hanya gara-gara tidak memberikan jawaban PR Matematika dan Andi merebut buku dari temannya itu dan akan tetapi temannya itu tidak mau memberikan bukunya kepada andi. Lalu, mereka bertengkar lalu guru BK memanggilnya dan temannya itu menceritakan kejadiaannya dan seoran guru BK harus memberi bimbingan kepada Andi bahwa perbuatannya itu tidak baik dilakukan dan PR itu harus dikerjakan di Rumah. Penyembuhan yang diberikan guru BK adalah selalu memperhatikan andi agar tidak terjadi seperti permasalahan yang telah lalu apabila andi mengulanginya lagi maka akan diberikan tugas tambahan.

11.  Fungsi Advokasi


Fungsi advokasi yanitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis ayanan dan kegiatan bimbingan dan di dalam masing-masing fungsi tersebut.

Setiap layanan dan kegiatan bimbingan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang hendak dicapainya jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi[22].

Fungsi advokasi memberikan pembelaan kepada konseli atau sekelompok konseli agar konseli mendapakan semangat dan bangkit daam sebuah harapan sehingga permasalahan yang terjadi tidak menjadikan konseli terpuruk danakan mendapatkan masalahyang baru. Bentuk pembelaan bukan berarti membenarkan apa yang dilakukannya itu benar tetapi memberikan pemahaman/pengarahan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh konseli, sebagai guru yang melayani setiap permasalahan yang dihadapi oleh konseli harus memberikan pembelaan agar mendapatkan kenyamanan itu maka dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada.

PENUTUP


Layanan konseling adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada individu, yang mana pelaksanaan layanan konseling ini harus prosfesional, oleh karena itu konselor harus mempunyai laar belakang pendidikan yang memadai dan terlebih, sehingga dalam pelaksanaan melaksanakan pelayanan
benar-benar profesional.

Fungsi pencegahan adalah fungsi konseling yang menghasilkan kondisi  bagi tercegahnya atau terhindarnya konseli atau kelompok konseli dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dalam proses perkembangannya. Fungsi Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).

Fungsi pengentasan adalah Istilah fungsi pengentasan ini dipakai sebagai pengganti istilah fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dengan arti pengobatan atau penyembuhan.  Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini.

Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli. Fungsi penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah baik yang menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier. Fungsi advokasi yanitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.




DAFTAR PUSTAKA


  • Hartono dan Boy Soedarmadji. 2012. Psikolgi Konseling. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
  • Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  • Suryana, Ermis. 2012. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Palembang: Noer Fikri Offset.
  • Suryana, Ermis. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Palembang: CV. Grafika Telindo.
  • http://chazhy.wordpress.com/2013/02/16/tujuan-dan-fungsi-bimbingan-konseling/ selasa 12 juni 2013
  • http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2134787-pengertian-layanan-konseling/  16 juni 2013
  • http://irvans.blog.stisitelkom.ac.id/2013/01/18/makalah-fungsi-prinsip-serta-asas-bimbingan-dan-konseling/ selasa 12 juni 2013
  • http://webmakalah.blogspot.com/2010/01/fungsi-bimbingan-dan-konseling.html selasa 12 juni 2013
  • http://www.referensimakalah.com/2013/06/fungsi-konselor-terhadap-peserta-didik.html selasa 12 juni 2013

No comments:

Post a Comment

Pages